Liputan6.com, Kampala: Tengkorak kera berusia 20 juta tahun ditemukan di timur laut Uganda oleh ilmuwan Prancis dan Uganda, Selasa (2/8). Penemuan ini menempatkan Uganda sebagai negara yang disebut dengan tempat kelahiran umat manusia.
Brigitte Senut dari Museum Nasional di Paris, Prancis, menggambarkan penemuan ini sebagai sebuah terobosan besar dalam memahami keturunan manusia dan kera. "Hal ini sangat signifikan. Untuk pertama pertama kali kita menemukan tengkorak lengkap di Afrika. Sekarang kita dapat mengerti lebih baik mengenai evolusi otak, wajah dan bagaimana kaitannya dengan kera modern lainnya dan keluarga kita sendiri," katanya.
Menurut peneliti, kerangka yang ditemukan tersebut adalah kerangka beranjak dewasa yang mati pada usia delapan atau sepuluh tahun. Jika diperkirakan berdasarkan usia manusia, kera itu berumur 17 atau 18 tahun. Kerangka yang ditemukan berukuran simpanse. Tapi ukuran otaknya seperti babon. Saat ini, peneliti membawa kerangka tersebut ke Prancis untuk diteliti.(Xinhua/ULF)
Brigitte Senut dari Museum Nasional di Paris, Prancis, menggambarkan penemuan ini sebagai sebuah terobosan besar dalam memahami keturunan manusia dan kera. "Hal ini sangat signifikan. Untuk pertama pertama kali kita menemukan tengkorak lengkap di Afrika. Sekarang kita dapat mengerti lebih baik mengenai evolusi otak, wajah dan bagaimana kaitannya dengan kera modern lainnya dan keluarga kita sendiri," katanya.
Menurut peneliti, kerangka yang ditemukan tersebut adalah kerangka beranjak dewasa yang mati pada usia delapan atau sepuluh tahun. Jika diperkirakan berdasarkan usia manusia, kera itu berumur 17 atau 18 tahun. Kerangka yang ditemukan berukuran simpanse. Tapi ukuran otaknya seperti babon. Saat ini, peneliti membawa kerangka tersebut ke Prancis untuk diteliti.(Xinhua/ULF)
Comments (0)
Posting Komentar